MAGELANG,iNewsBanjarnegara.id-Erupsi gunung merapi pada 11 Maret lalu tidak hanya menyebabkan hujan abu di sejumlah wilayah. Kondisi ini juga berdampak pada ribuan hektare lahan pertanian di sekitar lereng merapi yang rusak dan gagal panen.
Untuk itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen meminta dinas terkait melakukan pendataan pasti lahan pertanian yang rusak dan gagal panen akibat erupsi merapi. Hal ini sangat penting untuk mengambil langkah penanganan, apalagi saat ini jelang datangnya bulan ramadan.
"Kita akan lakukan pendataan ulang lahan pertanian di jateng yang terdampak, tentu kita akan melakukan evaluasi serta langkah apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu mereka," kata Wakil Gubernur Taj Yasin usai menghadiri Haflah Akhirussanah TPQ Al Islach di Dusun Pandak Lebak - Grabag, Kabupaten Magelang.
Menurtunya, saat ini pemerintah provinsi masih melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten yang ada di sekitar merapi seperti Kabupaten Magelang dan Boyolali. Langkah ini diambil untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi kerusakan, sehingga nantinya pemerintah provinsi bisa menentukan bantuan yang tepat.
Sementara itu, berdasarkan catatan yang ada pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, luas lahan pertanian dan perkebunan yang rusak akibat erupsi merapi mencapai 1.185 hektare di Kecamatan Sawangan, 476 hektare di Kecamatan Dukun, dan beberapa di kecamatan lain. Jenis pertanian yang terdampak diantaranya komoditas cabai, tomat, kubis, kopi, dan sawi hijau.
"Kami dari pemerintah provinsi akan membantu, kami juga akan mengajak perusahaan yang ada di jateng untuk ikut bersama-sama meringankan beban masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Editor : Adel