get app
inews
Aa Text
Read Next : BPBD Banjarnegara Ajak Siswa SMP Islam Almunawaroh Kenali Pencegahan dan Mitigasi Kebencanaan

Antisipasi Krisis Air Bersih, BPBD Banjarnegara Petakan Daerah Rawan Kekeringan

Selasa, 30 Mei 2023 | 19:42 WIB
header img
Ilustrasi droping air bersih di Banjarnegara. Foto. dok BPBD Banjarnegara

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Memasuki musim kemarau tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui BPBD Banjarnegara mulai melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan yang ada di Banjarnegara.

Pemetaan daerah rawan krisis air berih ini dilakukansebagai bagian dari kesiap siagaan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam menghadapi musim kemarau tahun 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Andri Sulistyo mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima permohonan droping air bersih di wilayah Banjarnegara, namun dari prediksi BMKG, wilayah Banjarnegara masih terjadi beberapa hujan di sebagian wilayah Banjarnegara saat musim kemarau.

"Sesuai dengan data dari BMKG, musim kemarau di Banjarnegara akan berlangsung sekitar enam hingga tujuh bulan, meski begitu wilayah Banjarnegara masih berpotensi turun hujan saat musim kemarau tahun ini di beberapa wilayah," katanya.

Dari pengalaman dan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Banjarnegara akan memasuki puncak musim kemarau ada Agustus hingga Oktober mendatang. Untuk itu, BPBD sudah mengidentifikasi dan memetakan daerah rawan kekeringan di Banjarnegara sebagai tindak lanjut surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Dikatakanya, beberapa daerah di Banjarnegara yang rawan akan kekeringan terdapat di wilayah Kecamatan Susukan, Klampok, Pagedongan, Bawang, Purwonegoro, dan Mandiraja.

"Jika mengacu data penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau tahun 2019, kurang lebih ada 28 desa yang rawan kekeringan. Kalau tahun 2020-2022 relatif aman, karena masih ada hujan saat kemarau," ujarnya.

Sesuai dengan himbauan dari pemerintah provinsi Jateng, BPBD kabupaten diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, termasuk menyiapkan anggaran yang akan digunakan. Bahkan daerah juga untuk tidak segan-segan menetapkan keadaan darurat kekeringan jika terjadi kondisi kekeringan yang luar biasa.

"Dua tahun kemarin kan terjadi refocusing anggaran untuk dialihkan ke penanganan COVID-19, selain hampir tidak ada penyaluran bantuan air bersih karena cuaca hujan terus meskipun kemarau," ujarnya.

Dia juga mengatakan jika langkah-langkah terkait antisipasi musim kemarau tahun ini sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten hingga provinsi, termasuk berkoordinasi dengan OPD terkait yang ada di Banjarnegara.

Editor : Adel

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut