KEBUMEN,iNewsBanjarnegara.id-Muhammad Irfangi (39), warga Desa Pejagoan Kebumen akhirnya bisa terbebas dari serangan stoke berkat kepemilikan dan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Irfangi yang tergolong masih muda ini mengaku tidak menyangka dirinya bakal terkena serangan stroke. Bahkan dia masih ingat betul dua bulan lalu saat berkunjung ke rumah teman.
"Saat itu saya merasakan sakit yang tidak tertahankan di bagian belakang kepala saya. Kemudian saya minta diantar pulang saja karena tidak bisa naik motor sendiri," katanya.
Dengan kondisi tersebut, Irfangi pulang ke rumah, dia berpikir hanya butuh waktu untuk istirahat, sehingga tidak terpikir untuk berobat ke rumah sakit. Namun setelah keesokan harinya, kondisinya semakin memburuk, seluruh tubuhnya tidak mampu ia gerakan. Melihat kondisinya tersebut, keluarganya pun membawanya untuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedirman Kebumen.
"Saat itu saya masih menolak dibawa ke rumah sakit, karena takut biaya di rumah sakit pasti mahal. Apalagi saat itu saya belum memiliki jaminan kesehatan," ujarnya.
Saat melakukan pemeriksaan di IGD, ternyata dia terkena serangan stroke, hal ini tentu membuat dirinya terkejut, terlebih dirinya tidak pernah melakukan pemerksaan kesehatan secara rutin.
Stroke sendiri terjadi karena otak tidak lagi mendapat suplai oksigen lantaran aliran darah terputus. Aliran darah yang terputus tersebut dikarenakan oleh dua hal yakni pembuluh darah bocor atau pembuluh darah mampet. Stroke bisa terjadi karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
"Selain tidak bisa menggerakan anggota tubuh saya, saya juga kesulitan untuk berbicara," ujarnya.
Selama perawatan di rumah sakit, ia sempat mengalami kesulitan terkait biaya karena belum terdaftar JKN. Keluarganya membantu pengurusan JKN, dan ia sangat beruntung karena Kabupaten Kebumen telah meraih program Universal Health Coverage (UHC) pada Program JKN. Dengan predikat UHC tersebut, Pemda Kebumen dapat mendaftarkan warganya menjadi peserta JKN dan dapat langsung aktif serta langsung dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan.
"Tanpa JKN, saya tidak akan mampu menanggung biaya selama saya dirawat di rumah sakit. Saya tertolong sekali dengan adanya program JKN ini. Syukur Alhamdulillah semua biayanya dijamin JKN," katanya.
Pria yang berprofesi sebagai sales motoris ini menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada Program JKN dan Pemerintah Daerah Kebumen yang telah membantu dirinya dalam menjalani pengobatan strokenya. Dan saat ini kondisinya juga sudah semakin membaik. Ia pun rutin untuk memeriksakan dirinya ke Puskemas.
Dia juga mengakui jika kualitas pelayanan saat menggunakan JKN sangat memuaskan, termasuk saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di rumah sakit pelayanannya sangat baik. Menurutnya tidak ada kesan diskriminatif dan tidak ada biaya tambahan yang diminta.
"Mungkin pada saat kontrol, kita harus sabar antri menunggu. Hal itu sangat wajar karena yang pasien umum pun juga menunggu antre," ujarnya.
Namun hal itu tidak ia alami lagi karena ia sudah memanfaatkan antrean online pada aplikasi Mobile JKN. Ia pun tidak pernah menunggu antri terlalu lama di Puskesmas. Ia cukup mengambil antrean dari gadget miliknya dan datang ke puskesmas pada saat mendekati nomor antrean miliknya.
Editor : Adel