AGAM, iNewsBanjarnegara.id - Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu agar trauma pasca bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.
Dasar itulah, Syarikat Islam Tanggap Bencana (SIGAP) bersama GPMI RESCUE dan MRT selain melakukan assesmen dan membersihkan lumpur sisa banjir bandang di Kabupaten Agam Sumatra barat. Bencana itu terjadi pada 11 Mei 2024 lalu. Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Informasi Badan Nasional SIGAP, Irwanto, Sabtu (25/5/2024).
Menurut Irwanto, akibat bencana tersebut, terdapat informasi 22 korban meninggal dunia, 1 orang hilang, 2 orang dirawat dan 22 orang luka-luka termasuk 300 orang mengungsi. "Para pengungsi ditempatkan di SDN 08 Kubang Dua Kuto sebanyak 194 orang dan pengungsian mandiri di Nagari Sungai Pua sebanyak 106 orang dan kehadiran SIGAP selain personel juga menyampaikan bantuan kepada korban bencana," katanya. Selain kegiatan pemulihan bersama pemerintah dan relawan kebencanaan lainnya, SIGAP juga melakukan trauma hiling kepada anak-anak di wilayah Jorong Cangkiang Batu Taba Ampek Angkek Kabupaten Agam.
Relawan SIGAP lainnya, Chafid mengatakan, trauma healing dilaksanakan dengan mengajak anak anak berkegiatan menyenangkan, seperti permainan edukasi, bernyanyi, mendongeng, memberikan hadiah dan hal-hal yang bisa membuat anak melupakan bencana.
“Kami ingin mengembalikan keceriaan anak-anak akibat bencana. Termasuk juga pendidikan kebencanaan secara dini sehingga nantinya mereka akan paham dan jadi kader relawan bencana juga," katanya.
Menurut Chafid, trauma healing dapat menjadi langkah rehabilitasi yang tepat bagi para korban bencana untuk bisa menyembuhkan diri dari tragedi memilukan pasca bencana. Peran trauma healing adalah mampu mengalihkan pikiran buruk terhadap bencana agar warga tidak berlarut-larut dalam kesedihan serta bisa mengambil hikmahnya. Dalam prosedurnya, mereka akan diajak melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga bisa melupakan trauma terhadap bencana.
selain itu tim relawan juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan para pemuda tentang penanggulangan kebencanaan ataupun dalam menghadapi bencana.
"Kami juga berikan edukasi terhadap masyarakat dengan memperkenalkan apa itu bencana, bagaimana menyelamatkan diri dari bencana serta bagaimana melakukan pertolongan dan evakuasi korban bencana," katanya.
Editor : Adel