Truk Pengangkut Pasir Terjun Bebas di Jembatan Majasari Pagentan

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Truk bermuatan pasir terjun bebas ke jurang sedalam 6 meter setelah jembatan penghubung di Desa Majasari, Kecamatan Pagentan ambruk pada Selasa (17/12/2025) siang.

Akibat kejadian ini, akses jalan menuju dan dari Babadan, Tegal Jeruk, Majasari putus total dan ditutup untuk akses kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Ambruknya jembatan tersebut diduga karena tak kuat menahan beban akibat pondasi tergerus aliran sungai dan sudah termakan usia.

Baca Juga

As Roda Patah, Truk Angkut Pekerja Terjun Bebas, 2 Orang Meninggal Dunia

Zaenal, warga setempat mengatakan, kejadian ini bermula saat sebuah truk bermuatan pasir melaju dari arah Batur menuju Pagentan, tepat diatas jembatan, kondisi jembatan tak kuat menahan beban hingga akhirnya abruk dan menyeret truk hingga terjun ke jurang dengan kedalaman mencapai 6 meter.

Warga yang melihat kejadian tersebut berusaha melakukan pertolongan, beruntung pengemudi maupun kernet truk berhasil diselamatkan, sang pengemudi hanya mengalami luka ringan, sementara kernet truk tersebut harus mendapatkan jahitan pada bagian kepala serat mengalami cidera pada punggung.

"Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB, jembatan itu ambruk saat truk melintas tepat diatasnya," ujarnya.

Menurutnya, kondisi jembatan memang sudah rapuh akibat termakan usia, belum lagi pondasi jembatan sudah terkikis akibat saluran air yang ada di bawahnya. Kuat dugaan, saat truk melintas, jembatan tidak kuat menahan beban kendaraan, sehingga ambrol dan truk diatasnya ikut terjun bebas.

Kapolsek Pagentan AKP Supriyadi mengatakan, jika melihat kondisi jembatan, besar kemungkinan pondasi jembatan sudah rapuh akibat termakan usia dan tergerus aliran air, sehingga jembatan tidak kuat lagi saat ada beban berat di atasnya.

Pada saat bersamaan, sebuah truk melintas di atasnya dan membuat jembatan itu ambrol dan truk bermuatan pasir itu terjun hingga kedalaman 6 meter. "Untuk korban sudah berhasil diselamatkan, baik pengemudi maupun kernet sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, masyarakat yang biasa menggunakan akses jalan tersebut harus memutar hingga 5 kilometer melalui Kecamatan Pejawaran, pasalnya putusanya jembatan tersebut menutup akses kendaraan baik rida dua maupun roda empat.

Editor : Adel