Kecewa Postingan FB dan Pemberitaan, Ratusan Relawan Minta BPBD Banjarnegara Bantu Mediasi

Menurut Sugeng, apa yang ditulis oleh ASW di medsos sangat tidak benar karena menyebutkan jika relawan yang bertugas dilokasi bencana Kaliireng Desa Ratamba mengambil jatah pengungsi. Selain itu, ada juga kalimat dari AWS yang menyatakan jika para relawan yang bertugas bersifat arogan serta dianggap bertugas tanpa dasar.
"Kami bertugas bersama pemerintah dibawah komando BPBD selalu melakukan kegiatan sesuai SOP dan tidak mungkin melakukan hal-hal diluar tanggungjawab kami sebagai relawan," katanya.
Padahal, relawan selama ini bertugas membantu sepenuh jiwaa dan hati pada korban bencana dengan mempertaruhkan segalanya termasuk meninggalkan keluarga. "Relawan adalah panggilan hati dan kami selama ini melakukan bhakti dengan penuh dedikasi tanpa mengharapkan imbalan apapun dari siapapun termasuk pemerintah atau bahkan para korban bencana," katanya.
Sampai saat ini, kata Sugeng, relawan masih menarik diri dari kegiatan kemanusiaan sampai ada jawaban klarifikasi dari AWS termasuk permintaan maaf melalui media karena apa yang disampaikan oleh ASW menjadikan kegaduhan dan kekecewaan relawan dan masyarakat. Akibat dari postingan tersebut, beberapa hari ini ramai tagar #saverelawanbanjarnegara.
Editor : Adel