SEMARANG, iNewsBanjarnegara.id-Tidak hanya memiliki potensi dalam bejalar ilmu agama, santri juga bisa menjadi agen perubahan serta kewirausahaan demi pertumbuhan ekonomi di negeri ini.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Santripreneur Award oleh Muslim Trade Centre (MTC) Jawa Tengah, di Balai Kota Semarang, Jumat (30/12/2022).
Menurutnya, santri memiliki peluang wirausaha serta menyokong peningkatan ekonomi di Jawa Tengah. Untuk itu, santri juga harus memiliki jiwa wirausaha dengan melihat peluang yang ada.
"Harapannya nanti para santri ini bisa membuka peluang usaha, baik itu untuk pribadi maupun di pondok pesantren. Bahkan lingkungan pondok pesantren akan dipekerjakan atau diajak untuk memiliki income dari UKM itu," ujarnya.
Melalui Santripreneur Award, para santri yang ada di berbagai daerah di Jateng akan mendapat pelatihan dan pendampingan dari pemerintah daerah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bank Indonesia, serta stakeholder terkait lain. Para santri tidak hanya dilatih membuat beragam produk UMKM yang bermutu dan berkualitas, tetapi juga yang berkelanjutan.
"Saya ucapkan terima kasih karena para santri akan dilatih di Santripreneur Award untuk menjadi pengusaha atau entrepreneur yang andal. Dan mereka didampingi dilatih nanti dari perbankan dari BI maupun dari BSI nanti juga akan berkolaborasi untuk memberikan modal baik itu lewat CSR atau pinjaman lunaknya," katanya.
Santripreneur Award merupakan satu bentuk pemberdayaan santri, karena tidak semua lulusan pesantren harus menjadi ustadz atau ustadzah. Santri juga bisa berwirausaha mapun menjadi pejabat pemerintah.
"Jika ini bisa dikembangkan, tentu akan menjadi kekuatan besar, apalagi jika semua menggelorakan kampanye "Cintailah Produk Dalam Negeri dan Cintailah Produk Santri, maka ekonomi berbasis ponpes akan terus meningkat. Dan Santripreneur ini akan membuka peluang usaha bagi santri dan masyarakat sekitarnya," katanya.
Editor : Adel
Artikel Terkait