BANJARNEGARA, iNewsBanjarnegara.id-Secara resmi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral RI meningkatkan status gunung Dieng dari Level I (normal) menjadi Level II (waspada).
Naiknya level gunung api Dieng ini sesuai dengan rilis resmi yang disampaikan oleh Badan Gelologi Kementerian SDM RI dengan surat Nomor: 3 Lap./GL.05//BGL./2022 tertanggal 14 Januari 2023 prihal peningkatan aktifitas Gunung Dieng dari Level I ke Level II terhitung mulai 13 Januari 2023 pukul 23.00 WIB.
Plt Kepala Badan Gelologi Kementerian SDM Muhammad Wafid menyebutkan bahwa dataran tinggi Dieng merupakan suatu komplek gunungapi aktif tipe A, secara morfologi gunung Dieng memiliki beberapa kawah dan lapangan fumarola yang saat ini masih aktif, diantaranya Kawah Timbang dan Kawah Sileri yang seringkali mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.
Aktivitas terakhir di Kawah Timbang terjadi pada tanggal 23 Mei 2011, dan mengalami peningkatan kembali pada 27 Maret 2013, mengeluarkan aliran gas CO2 dengan konsentrasi yang sangat berbahaya sejauh maksimum 2 kilometer ke arah selatan, dengan tinggi asap maksimum mencapai 500 meter.
Aktivitas terakhir di Kawah Sileri terjadi pada tanggal 29 April 2021 berupa erupsi freatik. Erupsi ini tidak didahului oleh peningkatan gempa-gempa vulkanik yang signifikan. Erupsi disebabkan oleh terjadinya akumulasi tekanan uap air di level yang dangkal di bawah permukaan. Material yang dilontarkan berupa lumpur dengan radius kurang dari 500 meter dari pusat erupsi.
"Dari pantauan secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Dieng, terjadi terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Tektonik Lokal sejak 9 Januari 2023. Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya rekahan di kedalaman sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Dieng," katanya.
Selain itu, adanya peningkatan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang dengan rata-rata antara 0,09 persen - 0,11 persen pada kurun waktu tanggal 1 Januari 2023 sampai 13 Januari 2023. Hal ini menjadikan adanya potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng.
"Saat ini konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang terpantau meningkat, hal ini dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2, dan erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur atau lontaran material. Erupsi freatik atau semburan lumpur bisa terjadi tanpa didahului oleh aadanya peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan," katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas gunung api Dieng dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak tanggal 13 Januari 2023 pukul 23:00 WIB.
Dengan kondisi ini, pihaknya mengimbau pada masyarakat maupun wisatawan untuk tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 km meter dari bibir kawah. Termasuk dengan tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang karena dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan," katanya.
Dia juga meminta masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material; dan dan di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
Editor : Adel
Artikel Terkait