BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Pendidikan agama pada anak usia dini menjadi penting dalam menanamkan budi perekrti bagi generasi muda, dan Madrasan Diniyah (Madin) memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai agama dan budi pekerti.
Pendidikan agama memiliki peran strategis dalam menyetak generasi bangsa yang berkualitas dan berakhlakul karimah. Sehingga Madin ini menjadi sangat penting dalam perkembangan tekhnologi dan digitalisasi.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, sebagai lembaga pendidikan keagamaan non formal, Madrasah Diniyah tidak hanya memberikan pelajaran ilmu agama, tetapi juga mengajarkan akhlak, moral, dan budi pekerti sejak dini.
"Era sekarang banyak muncul bullying, kekerasan seksual, termasuk narkoba. Maka peran dari madrasah diniyah sangat penting, karena madin selain mengajarkan agama juga mengajarkan akhlak dan budi pekerti. Saya harapkan madrasah diniyah lebih maju lagi," katanya.
Pada era modern dan serba digital saat ini, generasi muda merupakan kalangan yang rentan menjadi pelaku maupun korban dari pengaruh negatif kemajuan teknologi. Mulai dari kasus bullying, kekerasan fisik, kekerasan seksual, pernikahan usia dini, serta perilaku tidak baik lainnya. Sehingga, pendidikan agama dan budi pekerti sangat penting diajarkan sejak dini melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Dalam kesempatan itu, wagub juga mengarahkan pengurus madin agar memanfaatkan serambi masjid untuk kegiatan belajar dan mengajar. Dengan melaksanakan kegiatan belajar di masjid, selain dapat memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi umat, juga mempermudah membentuk karakter peserta didik.
"Saya juga mengarahkan, kalau bisa mencari barokah di madrasah itu lewat sekolahnya itu di serambi masjid. Hal itu supaya mereka lebih menjaga dan serius dalam membentuk karakter para santri atau muridnya," katanya.
Wagub menjelaskan, seiring kemajuan zaman maka madin dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Karenanya berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun sarana prasarana madin.
Diantaranya memberikan insentif untuk para guru madin di berbagai daerah di Jateng Rp 100 ribu per bulan. Melalui insentif yang diterimakan setiap tiga bulan sekali itu, diharapkan dapat memotivasi para ustad dan ustadzah di madin agar semakin semangat dalam membangun generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter.
"Untuk meningkatkan kualitas pendidikan madin, Pemerintah Provinsi Jateng sudah memberikan insentif. Alhamdulillah saat ini kabupaten dan kota di Jateng juga sudah banyak yang ikut memberikan insentif kepada para guru," katanya.
Editor : Adel
Artikel Terkait