14 Warga Lapor Posko Aduan Polres Banjarnegara 

Syarif TM
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat memberikan keterangan pers terkait korban pembunuhan dukun pengganda uang di Posko aduan Polres Banjarnegara, Kamis (6/4/2023). Foto. iNewsBanjarnegara.

9 Korban Pembunuhan Dukun Slamet Masih Belum Teridentifikasi


BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Polres Banjarnegara sudah menerima sedikitnya 14 aduan masyarakat terkait orang hilang di posko aduan korban pembunuhan sang dukun pengganda uang di Banjarnegara.

14 Orang ini melaporkan bahwa ada anggota keluarganya yang hilang dalam kurun waktu antara 2020 hingga pekan sebelum terbongkarnya kasus pembunuhan sadis oleh dukun pengganda uang warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, keberadaan posko ini sendiri merupakan bagian dari upaya untuk mengungkap identitas korban pembunuhan Tohari alias Slamet sang dukung pengganda uang di Banjarnegara.

"Sampai saat ini sudah ada 14 orang yang melapor kehilangan anggota keluarganya, untuk melakukan pencocokan, pelapor ini harus membawa berkas kelengkapan yang harus dipenuhi, seperti foto, identitas, hingga pengambilan DNA untuk uji kecocokan," katanya.

Menurutnya, pencocokan ini sangat penting untuk memastikan apakah 9 jasad dari 12 jasad korban pembunuhan Slamet ini adalah anggota keluarganya atau bukan, nantinya jika proses pencocokan ini bisa sesuai dan cocok, baru bisa dilanjutkan dengan penyerahan.

"Dari 12 korban yang sudah pasti terungkap identitasnya baru 1, sementara 2 jasad suami istri sudah ada kecocokan dengan keluarga Lampung yang melapor, kebetulan saat ini ada tim dokter dari DVI Polda, dan keluarga Lampung juga dalam perjalanan," ujarnya.

Dikatakannya, jika nanti ternyata dua jasad suami istri ini cocok dengan laporan yang ada di Lampung, maka tinggal 9 jasad yang belum diketahu identiasnya. Nantinya Polisi akan terus melakukan pengungkapan indentitas para korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet sang dukung pengganda uang.

"Pelapor yang sudah datang ini berasal dari beberapa kota, seperti Yogyakarta, Palembang, Magelang, Wonosobo, dan daerah lainnya," ujarnya.


Nuan Nurohman (39) warga Wonosobo saat melaporkan adanya anggota keluarga yang hilang di Posko Aduan Polres Banjarnegara, Kamis (6/4/2023). foto.iNewsBanjarnegara.
 

Sementara itu, Nuan Nurohman (39) warga Wonosobo mengaku sengaja datang ke pos pengaduan Polres Banjarnegara untuk mencari ayah mertuanya Edi Juwono (62) yang hilang pada 3 Oktober 2022 lalu, sebab saat terakhir pergi, dirinya pamit ke wilayah perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dengan Banjarnegara.

"Saat itu pamitnya mau ke tempat pekerjanya yang bernama mas Pelet, saat dikonformasi membenarkan, bahkan sampai nginep, tetapi keesokan harinya pergi dan tidak pamit, namun ternyata tidak pulang ke rumah," katanya.

Dari kejadian ini, keluarga juga melaporkan ke Polres Wonosobo dan melakukan pencarian, namun hasilnya tak juga ditemukan. Adanya informasi penemuan mayat korban pembunuhan ini dirinya berusaha untuk memastikan, siapa tahu dari ayah mertuanya mejadi korban pembunuhan dukun Slamet.

"Kami tadi sudah melapor dan menyerahkank bukti-bukti yang diperlukan, termasuk mengambil DNA istri saya yang merupakan anak kandungnya untuk menyamakan dengan jasad korban yang ditemukan," ujarnya.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network