Curah Hujan Tinggi,  Warga Pingit Lor Banjarnegara Pilih Mengungsi

Syarif TM
Tim BPBD Banjarnegara saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Pingit Lor, Kecamatan Pandanarum Banjarnegara, Minggu (30/4/2023). Foto. dok PMI Banjarnegara

BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Sedikitnya sembilan Kelapa Keluarga (KK) yang menghuni 7 rumah di Dusun Tamansari, RT 01 RW 02, Desa Pingit Lor, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara memilih mengungsi setelah adanya pergerakan tanah yang terjadi pada Sabtu (29/4/2023).

Pergerakan tanah ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada siang harinya, tak hanya itu akibat pergerakan tanah ini juga menyebabkan sedikitnya 20 petani terpaksa merelakan tanaman yang hampir panen setelah diterjang longsor.

Diperoleh informasi, pergerakan tanah yang menyebabkan tanah longsor ini selain menyebabkan lebih dari 1 hektare lahan pertanian gagal panen, juga mengancam sedikitnya 7 rumah yang berada tak jauh dari lokasi.

Tujuh rumah yang dihuni oleh 9 kepala keluarga ini yakni milik Karyin yang dihuni 2 KK, Carmadi (2 KK), Karsin, Minanto, Marsudi, Sayuni, dan Tarmindiyah. Untuk sementara, saat ini mereka mengungsi ke rmah saudara yang dinilai lebih aman.

Untuk saat ini, tim gabungan dari BPBD, PMI, RAPI Banjarnegara dan para relawan siaga bencana masih terus melakukan pemantauan pergerakan tanah di desa tersebut, pasalnya saat ini kondisi cuaca di Banjarnegara masih tergolong ekstrem.

Koordinator Relawan RAPI Banjarnegara Tejo Sumarno mengingatkan warga untuk selalu waspada, apalagi cuaca ekstrem masih terjadi di Banjarnegara, ditambah dengan wilayah Desa Pingit Kecamatan Pandanarum ini memiliki struktur dan terktur tanah yang tingkat permeabilitas tinggi serta porositas yang rendah, sehingga ini sangat rentan akan pergerakan tanah dengan jenis rayapan yang mengarah ke utara mengukuti aluran sungai Anjatan yang merupakan anakan dari Sungai Gintung.

"Kami mengajak semua warga untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi saat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan durasi panjang," ujarnya.

"Untuk korban jiwa tidak ada, namun saat ini tim gabungan masih terus melakukan pemantauan terkait pergerakan tanah yang terjadi di desa tersebut, dan sebagai antisipasi, relawan gabungan melakukan penanganan dengan pemasangan dan penguatan tepi sungai dengan menggunakan banmbu sebagai penahan longsor," ujarnya.

Selain itu, tim gabungan bersama para relawan juga melakukan pemantauan pergerakan tanah serta pembersihan dan normalisasi aliran sungai, pembuatan jalur evakuasi, pendirian dapur umum, serta melakukan droping logistisk.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network