BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Banyak cara dilakukan dalam mengungkapkan rasa syukur terjadap nikmat dari sang pencipta, seperti yang dilakukan oleh warg Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu yang menggelar ruwat bumi.
Kegiatan yang dilakukan di desa setempat ini merupakan satu bentuk ungkapan rasa syukur serta melestarikan budaya yang sudah turun temurun dilakukan warga desa dalam memohon keselamatan serta ungkapan rasa syukur pada sang pencipta.
Kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun ini dimulai dengan kirab tumpeng yang diawali dari balai desa lama menuju balai desa baru desa setempat, tak hanya itu dalam kirab tersebut, para pemimpin di masing-masing dusun desa setempat juga membawa aneka bibit tanaman untuk ditanam warga.
Setelah dilakukan kirab tumpeng dilanjutkan dengan penyerahan tirto atau air yang berasal dari sumber mata air alami yang ada di Desa Sijenggung, prosesi ruwat bumi ini ini diakhiri dengan memakan tumpeng bersama dengan seluruh warga.
Kepala Dusun I, Desa Sijenggung Amin Setiyanto mengatakan, selain ungkapan rasa syukur dan doa memohon kelesamatan pada sang pencipta, tradisi ruwat bumi ini juga memiliki makna menjaga kerukunan warga, sehingga warga tetap guyub rukun dan bersama-sama untuk membangun desa.
"Kegiatan ini bertema Sijenggung subur makmur berkah tirto sari. Harapannya Desa Sijenggung senantiasa damai, tenang dan memiliki rasa syukur yang tinggi atas anugerah Allah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, bibit tanaman yang dibawa oleh para pimpinan di masing-masing dusun ini sebagai simbul harapan bagi seluruh warga untuk bersama-sama mencintai lingkungan demi keberlangsungan hidup di masa mendatang.
Sementara itu Kepala Desa Sijenggung Suyono berharap, dengan kegiatan ini semakin membuat masyarakat desa bersatu, ekonomi maju sehingga desa pun maju.
"Apa lagi Desa Sijenggung didaulat menjadi Desa Antikorupsi. Maka hal utama yang harus terwujud adalah masyarakat yang sejahtera. Kalau sejahtera, InsyaAllah tidak ada korupsi," ujarnya.
Editor : Adel
Artikel Terkait