Shrimp Estate Kebumen Pelopor Budidaya Udang Modern di Indonesia.

Syarif TM
Wakil Presiden RI dan Wakil Gubernur Jateng saat melakukan panen raya udang di Kabupaten Kebumen, Jateng. Foto. dok Pemprov Jateng

KEBUMEN,iNewsBanjarnegara.id-Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) atau Shrimp Estate di Kebumen sudah memasuki panen raya sejak direskikan pada 9 Maret lalu. Dalam kegiatan ini, Wakil Presiden dan Wakil Gubernur Jateng melakukan panen raya udang varietas vaname di Kebumen, Senin (26/6/2023).

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan produktivitas tambak udang vaname di lahan seluas 100 hektar ini sangat menggembirakan, bahkan ini bisa memberikan multiplier effect, dimana produktifitas udang ini mencapai 40 hingga 45 ton per hektare.

Panen udang ini selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tingginya produktifitas ini tentu akan ikut meningkatkan ekspor, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat dari sisi ekonomi.

"Dengan adanya Pembangunan Shrimp Estate, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bisa mendorong produksi komoditas udang, sehingga dapat meningkatkan ekspor perikanan," kata Taj Yasin.

Keberhasilan Shrimp Estate Kebumen dalam membudidayakan udang vaname, akan menjadi pelopor budidaya udang di Indonesia. Shrimp Estate Kebumen ini terdapat sekitar 149 petak tambak yang dilengkapi berbagai infrastruktur. Mulai dari water intake, tandon, petak pemeliharaan, saluran IPAL, laboratorium, gudang pakan, gudang sarana produksi, bangunan pasca panen, rumah genset, rumah jaga tambak, dan jalan produksi. 

Manajemen pengelolaannya menerapkan good aquaculture practice yang menjadi solusi pembaharuan dalam bidang perikanan dan budidaya udang dari hulu sampai hilir, dalam satu pengelolaan kawasan. 

"Shrimp Estate di Kebumen ini akan menjadi tambak percontohan yang akan diduplikasi di daerah-daerah lainnya, di antaranya di Kota Waingapu, Nusa Tenggara Timur, yang mempunyai total luasan 1.800 hektare," katanya.

Sementara itu, Wapres RI KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa budidaya udang menawarkan nilai ekonomi yang sangat potensial. Ekspor udang selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2023 misalnya, telah berkontribusi signifikan dengan porsi 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia.

"Indonesia saat ini juga menempati peringkat tiga terbesar dalam ekspor udang global, setelah Ekuador dan India. Namun meskipun menempati peringkat ketiga, bangsa pasar kita masih cukup kecil. Yaitu hanya sekitar 6 persen," katanya.

Peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri perikanan ini, sudah seharusnya mampu dikembangkan. Jika budidaya udang berhasil, maka target ekspor komoditas udang sebesar $ 4.3 miliar dollar pada tahun 2024, dapat direalisasikan.

"Harapan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri ekspor udang, memerlukan kerja keras dan kesungguhan. Aspek penting dari sisi hulu dan hilir masih perlu diperkuat," katanya.

Editor : Adel

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network