REMBANG,iNewsBanjarnegara.id-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus membekali para santri dengan berbagai keterampilan. Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng, KH. Ahmad Darodji, mengatakan ini merupakan bentuk perhatian duet kepala daerah Ganjar-Taj Yasin dalam meningkatkan kemampuan santri di luar ilmu agama.
Dia meminta santri harus memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya. Menurutnya Pemprov bersama Baznas telah melatih lebih dari seribu santri di Jawa Tengah. Tujuannya, agar para santri mampu membangun usaha yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
"Inilah perhatian bapak wagub kepada santri, bukan hanya di rembang tapi se jateng. Wagub selalu memikirkan santri di Jateng supaya santri sejajar sama tinggi dengan yang bukan pesantren bahkan punya kelebihan," kata Darodji saat menyampaikan laporan acara Pelatihan UMKM Bidang Usaha Boga dan Laundry Bagi Pondok Pesantren se-wilayah Kabupaten Rembang di Ponpes Al Anwar 4 Rembang, Sabtu (08/07/2023).
Dalam laporannya, Darodji menyampaikan pelatihan kali ini diikuti oleh 230 peserta yang terdiri dari 100 orang mengikuti pelatihan laundry dan 130 orang mengikuti pelatihan boga. Selain itu, juga terdapat bantuan modal bagi pondok pesantren yang mengikuti pelatihan. Biaya terkait pelatihan tersebut didukung oleh Baznas Jateng melalui dana zakat, infaq, sedekah para ASN di lingkungan Pemprov Jateng.
"Banggalah kalian punya Negeri Indonesia yang pemimpinnya adalah santri. Pelatihan ini dananya dari Baznas, beliau (wagub) yang menggerakkan, beliau yang memberi contoh," katanya.
Pelatihan boga dan laundry bagi santri ibi dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen. Dalam sambutannya, wagub menjelaskan pentingnya santri memiliki keterampilan untuk membuka usaha. Ia menilai sekarang ini bukan saatnya santri hanya belajar agama saja, namun bisa berkontribusi di tengah masyarakat dengan keterampilan lain yang dimiliki.
"Sehingga santri kita latih itu semua, supaya ada ruang ruang yang mendukung untuk dakwah. Mendorong keterjaminan muslim yang khususnya di Jateng," kata Taj Yasin.
Lebih jauh, wagub meminta kepada peserta pelatihan apabila sukses menjalankan usaha nantinya untuk berzakat. Menurutnya, ini adalah rantai kekuatan muslim di Indonesia dengan saling membantu melalui zakat. Ia juga mengapresiasi kinerja Baznas Jateng yang mampu mengelola dana ZIS secara maksimal.
"Sehingga dampak untuk masyarakat itu besar. Dan memang perlu ditangani oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang zakat, infaq, sedekah," katanya.
Usai membuka kegiatan, wagub kemudian meninjau proses pelatihan kepada santri. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan motivasi kepada santri yang tengah bersiap menjalani pelatihan.
Editor : Adel
Artikel Terkait