BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Demi mendukung dan memudahkan siswa dalam elajar matematika, guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Benda, Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan meluncurkan buku matematika.
Peluncuran buku matematika untuk kelas 4, 5, dan 6 ini dilakukan bertepatan dengan hari Milad MI Muhammadiyah Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan, Rabu (1/3/2023). Tak hanya itu, peringatan Milad ke 44 tahun 2023 ini juga dilakukan santunan dan bakti sosial.
Kepala MI Muhammadiyah Benda Lebakwangi Siti Zaitun mengatakan, pendidikan merupakan investasi anak, sehingga harus dikelola dengan memberikan yang terbaik, tidak hanya pengetahuan umum, tetapi juga agama sebagai bekal di kehidupan setelah kematian.
"Saat ini, siswa kami tidak hanya pendidikan umum, tetapi juga ada program tahfiz quran, minimal siswa lulusan sekolah kami sudah hafal juz 30,' katanya.
Menurutnya, penerbitan buku matematika ini bagian dari upaya para guru di MI Muhammadiyah Lebakwangi menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan.
Buku ini disajikan untuk memandu siswa dalam memahami konsep matematika secara mendalam dan mudah dipahami, sebab metode ini ada keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Buku matematika karya guru MI Muhamadiyah Lebakwangi, Banjarnegara.
"Buku ini disusun berdasarkan Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang disesuaikan. Materi yang disajikan dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa, sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari," katanya.
Tak hanya itu, buku ini juga berisi soal- soal untuk melatih cara berpikir siswa ke tingkat lebih tinggi, meningkatkan literasi dan logika berpikir siswa, kegiatan terintegrasi untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam mencipta dan memecahkan masalah, serta mengembangkan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
"Buku ini hadir untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang dulu dikenal sebagai momok yang menakutkan, kini matematika menjadi pelajaran yang mengasyikkan," ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pagedongan Nandar Juratno mengatakan, pendidikan menjadi satu upaya strategis yang dilakukan gerakan Muhammadiyah, hal ini dimulai dari sebuah keprihatinan kondisi pendidikan yang akan memunculkan generasi yang penuh gagasan, sehingga muncul pendidikan di wilayah pedalaman.
"Sekolah ini awalnya dimotori oleh 3 orang setempat yang merasa prihatin dengan kondisi pendidikan di wilayahnya. Sehingga ketiganya merintis madrasah ini, mulai dari mewakafkan tanah hingga menginfakkan rizkinya untuk berdirinya sekolah ini," katanya.
Setelah 4 tahun, sekolah ini akhirnya berdiri dan menjadi MI Muhammadiyah Lebakwangi, secara bertahap sekolah ini terus berkembang, bahkan di usainya yang ke 44 tahun, tenaga pendidik dari sekolah ini mampu membuat buku ajar Matematika untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
Editor : Adel