Diterjang Angin Kencang, Atap Rumah Warga Pagentan Berhamburan

BANJARNEGARA, iNewsBanjarnegara.id-Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Banjarnegara pada Jumat (17/3/2023). Akibatnya, sejumlah atap rumah milik warga di Dusun Sokasari RT 03 RW 03, Desa Kasmaran, Kecamatan Pagentan Banjarnegara rusak parah setelah diterjang angin kencang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian ini bermula saat wilayah Desa Kasmaran dilanda hujan disertai angin kencang. Sekitar pukul 13.35 WIB, warga melihat putaran angin di atas atap rumah warga.

Baca Juga

Korban Angin Kencang dan Pohon Tumbang Terima Bantuan

Tak lama berselang, sejumlah seng dan genting rumah warga berhamburan dibawa angin kencang. Tercatat ada 12 rumah milik warga yang atapnya mengalami kerusakan setelah diterjang angin kencang.

12 rumah warga yang mengalami kerusakan yakni rumah milik Kartowijoyo, milik Sarno, Sumanto, Samhan, Sarjono, Wahito, Dul Ghofur, Kuswan, Badari, Muhidin, Buhalim, dan Dul Hari. Kondisi atap rumah milik warga tersebut porak poranda setelah diterjang angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto membenarkan adanya kejadian tersebut, saat ini pihaknya sudah menerjunkan personel untuk melakukan pembersihan maerial dan assesmen terkait terkait jumlah kerusakan dan warga terdampak akibat bencana angin kencang tersebut.

Baca Juga

Enam Rumah di Susukan Porak Poranda

"Kami sudah menerjunkan tim ke lokasi bencana, untuk sementara tidak ditemukan korban jiwa dari kejadian ini, namun beberapa rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap. Untuk jumlah pastinya kita masih menunggu hasil resmi dari tim yang di lapangan," katanya.

Menurutnya, selain melakukan assesment, tim BPBD bersama dengan tim reaksi cepat Kecamatan Pagentan dibantu oleh PMI, SAR, RAPI, TNI dan Polri dari wilayah Kecamatan Pagentan masih berusakan melakukan pembersihan material yang rusak akibat diterjang angin.

"Melihat cuaca yang masih ekstrem, dia meminta warga untuk tetap waspada, apalagi curah hujan di wilayah Banjarnegara saat ini masih cukup tinggi," ujarnya.

Editor : Adel