BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Tim DVI Polda Jateng berhasil mengidentifikasi delapan dari 12 korban pembunuhan berantai Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.
Dengan begitu, masih terdapat empat korban pembunuhan berantai yang masih harus diungkap oleh tim DVI Polda Jateng, selain itu Polisi juga sudah menerima 20 laporan masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya, dari jumlah tersebut 16 pelapor sudah menemukan keluarga yang ternyata menjadi korban kekejaman sang dukun pengganda uang.
Delapan nama korban yang berhasil diungkap adalah, Paryanto (53) warga Kecamatan Cibadak Sukabumi yang terungkap berdasarkan laporan dari anaknya, kemudian pasangan suami istri Irsad dan Wahyu Triningsih yang merupakan warga Kabupaten Pesawaran Lampung yang dikenali melalui hasil tes ante mortem dari keluarga korban.
Selain itu, satu korban lain yakni Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat, Kota Palembang. Terkuaknya identitas Mulyadi ini diakui oleh tersangka saat melakukan pembongkaran bersama tim Polres Banjarnegara.
Setelah itu, Polisi kembali mengungkap empat korban lain, yakni Theresia Dewi dan anaknya Okta Ali Abrianto warga Magelang, identitas keduanya terungkap setelah keluarga korban melakukan pelaporan dan pemeriksaan ante mortem dan hasilnya cocok dengan kedua korban ibu dan anak ini.
Selain itu, Polisi juga mengungkap identitas Riani yang ternyata cocok dengan data ante mortem foto korban yang ditunjukkan pihak keluarga, dari data tersebut ada kecocokan primer pada foto gigi kelinci dan renggang, begitu juga dengan korban Suheri yang dicocokan dengan pihak keluarga melalui data foto primer, dimana pada data tersebut menyebutkan gigi sebelah kiri lepas.
Dengan penemuan ini, maka tinggal menyisakan empat korban yang belum teridentifikasi, keempat korban ini harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut, mengingat empat korban ini sudah dalam kondisi yang menyisakan tulang belulang.
Kabid Dokpol Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, selain memeriksa para korban, tin dokpol DVI Polda Jateng juga sudah memeriksa DNA dari keluarga yang melaporkan adanya anggota keluarga yang hilang.
"Kita butuh waktu untuk mengungkap identitas korban, apakah korban pembunuhan berantai Mbah Slamet ini adalah keluarga yang mereka laporkan hilang atau bukan," katanya.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, para korban yang sudah teridentifikasi mulai diserahkan pada pihak keluarga, bahkan beberapa korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di kampung halamannya, termasuk korban asal Sukabumi dan Lampung.
"Kalau hasilnya cocok, maka kita serahkan, dan besok akan kita lakukan penyerahan pada keluarga korban ibu dan anak yang merupakan warga Magelang," ujarnya.
Editor : Adel