BANJARNEGARA,iNewsBanjarnegara.id-Sebagai bentuk pembelajaran sekaligus praktik ibadah bagi kalangan siswa di musim kemarau, SMKN 1 Bawang (Skansa) menggelar salat istisqo atau salat meminta hujan, kegiatan tersebut dilakukan di halaman sekolah dan diikuti oleh siswa serata seluruh keluarga besar Skansa.
Sesuai dengan ajaran agama Islam, salat istisqo merupakan satu salat meminta hujan, hal ini sangat tepat dilakukan, mengingat selama musim kemarau ini, kekeringan di wilayah Banjarnegara terus meluas, bahkan sejumlah warga juga sudah kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Tak hanya itu, akibat kemarau panjang ini, sejumlah petani di Kabupaten Banjarnegara juga gagal panen, sehingga sebagia upaya serta ikhtiar, SMKN 1 Bawang menggelar salat istisqo yang dilakukan di halaman sekolah.
Kepala SMKN 1 Bawang Supriyadi mengatakan, salat istisqo atau salat meminta hujan yang dilakukan keluarga besar Skansa ini merupakan satu ikhtiar meminta pada sang kuasa agar hujan segera turun, mengingat saat ini sudah banyak warga Banjarnegara yang kesulitan air bersih akibat banyak sumber air yang mengering karena kemarau.
"Selain ikhitiar, kegiatan salat istisqo ini juga bagian dari edukasi terhadap siswa, termasuk bagian dari pembelajaran teradap siswa tentang salat istisqo atau salat meminta hujan," katanya.
Menurutnya, dampak musim kemarau panjang ini juga dirasakan oleh para siswa, khususnya mereka yang berasal dari wilayah Banjarnegara bagian selatan yang menjadi langganan kekeringan di Banjarnegara saat musim kemarau. Bertindak sebagai kgotib dalam salat istisqo ini Ustaz Munfarid yang merupakan guru agama dan budi pekerti SMKN 1 Bawang.
Dalam khutbahnya, Ustaz Munfarid mengajak seluruh siswa dan keluarga besar SMKN 1 Bawang untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa. Perubahan iklim telah menyebabkan perubahan drastis yang terjadi pada musim dan suhu bumi.
"Seperti hari ini, kita sangat sulit pemprediksi kapan akan musim hujan dan kapan akan kemarau. Kemudian juga peningkatan suhu yang disebut sebagai global warming atau pemanasan global. Secara ilmiahnya seperti itu," katanya.
Menurutnya, jika dilihat dari kacamata agama, kemarau panjang ini juga berhubungan dengan perilaku manusia, salat istisqo merupakan satu ikhtiar secara spiritual. Tak hanya itu, pada kesempatan ini, dia juga mengajak semua pihak untuk menghindari maksiat dan perbuatan yang dpaat merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan, membabat hutan, dan pembakaran lahan.
"Sebagai ikhtiar ruhani, banyak amalan yang perlu kita laksanakan, termasuk salat istisqo atau salat meminta hujan.Namun demikian, hanya Allah lah yang memiliki kuasa dan mengabulkan segala ikhtiar kita," katanya.
Editor : Adel
Artikel Terkait